Milad Ke-507 Kesultanan Banjar

Pangeran Khairul Saleh meninjau 14 stand bubur Asyura
di Jalan Kenanga, Martapura, Kabupaten Banjar

Kesultanan Banjar kini telah genap berusia 507 tahun. Peringatan Milad Kesultanan Banjar tersebut ditandai dengan perayaan berbagai acara kesenian, kebudayaan, dan tradisi khas Kalimantan Selatan yang dimulai pada Senin (5/12) hingga Sabtu, (10/12). Bertempat di alun-alun Ratu Zalecha, Martapura, acara Milad ke-507 Kesultanan Banjar secara resmi dibuka oleh Raja Muda Banjar, Pangeran Haji Gusti Khairul Saleh pada (6/12).
Berbagai agenda dihelat selama lima hari perayaan. Agenda tersebut antara lain: Kesenian Mamanda (Senin, 5/12), Asyura Kesultanan Banjar dan peletakan batu pertama prasasti di Gunung Pamaton, pameran seni rupa nasional, pameran tosan aji, serta festival Tari Banjar (Selasa, 6/12). Pada Rabu (7/12) digelar madihin dan Seminar Sejarah Banjar.
Pada Kamis (8/12) digelar khataman Al-Quran, lomba lagu Banjar, istigotsah, dan Seminar Budaya Banjar. Kemudian pada Jum’at (9/12) dihelat Lailatul Qiroah, Sholat Hajat, dan drama perjuangan Perang Banjar. Sedangkan pada hari terakhir, Sabtu (10/12) digelar lomba kuliner, Karnaval Budaya Banjar, serta wayang Banjar.
Raja Muda Banjar, Pangeran H. Khairul Saleh mengungkapkan bahwa tema acara Milad ke-507 Kesultanan Banjar kali ini adalah “Mengangkat Darjah Meraih Tuah”. Keseluruhan dari acara milad ini sepenuhnya dipersembahkan untuk rakyat Banjar. Hal ini bisa dilihat dari berbagai hiburan yang digelar di alun-alun yang bisa disaksikan oleh masyarakat dari segala lapisan.
Selain itu, dalam milad ini, Kesultanan Banjar juga menganugerahkan gelar kehormatan kebudayaan kepada para tokoh masyarakat serta pejabat publik yang dinilai telah berjasa melestarikan kebudayaan Kesultanan Banjar. Para penerima anugerah tersebut adalah Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Bupati Kutai Kertanegara, serta pengangkatan adipati se-Kalimantan Selatan.
Menurut Raja Muda Banjar, Pangeran H. Khairul Saleh pemberian anugerah gelar kehormatan kebudayaan tersebut bertujuan untuk memperkuat integritas bangsa melalui pelestarian kebudayaan Kesultanan Banjar. Selain itu, menurut ketua panitia Milad ke-507 Kesultanan Banjar, Pangeran Dharma Kusuma, penyelenggaraan acara ini sekaligus juga merupakan wujud penghormatan terhadap berbagai kebudayaan Banjar.
Kesultanan Banjar telah mati suri sejak Perang Banjar (1895-1905) berakhir. Kesultanan ini mencoba untuk bangkit kembali dengan mengangkat Pangeran Haji Gusti Khairul Saleh sebagai Raja Muda Banjar pada Minggu, 12 Desember 2010 atau bertepatan dengan 6 Muharram 1432 H. Prosesi penabalan ini diselenggarakan di Mahligai Sultan Adam, Jalan Ahmad Yani No. 1, Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan.
Penobatan Pangeran H. Khairul Saleh tersebut semata-mata untuk menjaga agar budaya Banjar yang terpusat pada keraton bisa tetap lestari. Di sinilah peran Kesultanan Banjar berfungsi sebagai penjaga budaya dan tradisi Banjar. Acara Milad ke-507 kali ini merupakan bukti bahwa berbagai agenda yang telah dijadwalkan semata-mata merupakan upaya untuk tetap menjaga kebudayaan Banjar dan meletakkan fungsi Kesultanan Banjar pada tempatnya.

Source: Banjarmasin.tribunnews.com

 

 

 

 

Leave a comment